Baru-baru ini, harga BBM terutama Pertalite dan Solar dikabarkan akan menanjak naik. Lantas, apa yang menjadi alasan naiknya harga BBM secara serentak?
Siapa yang tidak butuh BBM di tahun ini? Hampir semua masyarakat sudah mulai menggunakan kendaraan (berBBM) terutama Pertalite, Pertalite adalah salah satunya jenis BBM besutan pertamina yang banyak digunakan masyarakat indonesia. Pertalite adalah bahan bakar bersubsidi dengan RON rendah, Pertalite dikategorikan RON 90, ini lebih cocok untuk mesin yang rasio kompresinya 9:1 hingga 10:1.
Sebenarnya, tujuan diadakannya subsidi pemerintah untuk jenis bahan bakar ini adalah untuk meringankan beban rakyat, terutama rakyat yang hidup dengan perekonomian menengah ke bawah.
Masalahnya disini adalah, yang menggunakan pertalite ternyata bukan hanya masyarakat yang membutuhkan saja, tetapi masyarakat yang tidak ditargetkan seperti golongan menengah ke atas.
Hal tersebut tentu saja tidak sesuai dengan visi dan misi pemerintah, sehingga tindakan lanjutan harus segera di lakukan. Ya, salah satunya adalah dengan meluncurkan aplikasi MyPertamina sebagai langkah-langkah demi penyaluran subsidi yang tepat. Akan tetapi program ini menuai pro dan kontra karena di anggap ribet.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan secara terang-terangan menyatakan harga BBM jenis pertalite dan solar bersubsidi akan naik dalam waktu dekat.
Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga pertalite dan solar subsidi minggu ini.
"Mungkin minggu depan (minggu ini) presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga (BBM) ini," ucap Luhut dalam kuliah umum di Universitas Hasanudin, Jumat (18/7).
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya sebesar Rp170 triliun.
Sementara, harga BBM penugasan pertalite masih ditahan di level Rp7.650 per liter dan solar bersubsidi Rp5.150 per liter.
Lantas apa alasan penentu kenaikan harga BBM?
Kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi diharapkan bisa menahan konsumsi penggunaan bensin.
Lalu kenapa harga BBM harus naik? Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM Subsidi ini memang sudah tidak dapat dihindari lagi, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Seperti yang diketahui, harga minyak mentah dunia sempat bertengger lama di atas US$ 100 per barel.
Mamit mengatakan, melalui penyesuaian Harga BBM Subsidi juga dapat mengurangi disparitas harga antara BBM Subsidi dan Non Subsidi. Selain itu, subsidi BBM sebaiknya tetap harus diatur penggunaannya dan ditujukan untuk masyarakat yang berhak saja.